Keselamatan (safety) pasien telah menjadi isu dan tuntutan global di fasilitas pelayanan Kesehatan. Data WHO menunjukkan fakta bahwa pasien cedera merupakan penyebab ke 14 beban penyakit global, dan 1 dari 10 pasien yang dirawat mengalami cedera akibat insiden keselamatan.
Di era digitalisasi 4.0 juga membawa konsekuensi dengan berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan Kedokteran yang semakin kompleks, berpotensi menimbulkan terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) apabila tidak dikelola dengan hati-hati. Keadaan ini menuntut fasilitas pelayanan Kesehatan harus menerapkan program keselamanatan pasien dengan menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi, dan support bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
Peralatan Media dan Kesehatan harus dikelola secara efektif, dan efisien untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko, serta mencegah kecelakaan, cidera dan menjamin kondisi peralatan yang aman.
Manajemen fesilitas dan keselamatan yang efektif perlu melibatkan multidisiplin sejak perencanaan dan penyusunan program manajemen risiko fasilitas yang mencakup : program kegiatan keselamatan dan keamanan, pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbahnya, manajemen bencana, alam seperti banjir, tanah longsor, juga pengelolaan sistem proteksi kebakaran, pengelolaan peralatan medis dan sistem penunjang lainnya.
Agar seluruh stakeholder dan pelaksana dapat memahami Manajemen Fasilitas dan Keselamatan untuk mendukung layanan Kesehatan yang bermutu, aman dan nyaman, maka Komisi Akreditasi Kesehatan Pratama (KAKP) bekerjasama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) menyelenggarakan workshop Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di FKTP dengan mengacu pada regulasi yang ditetapkan.
Link Registrasi Workshop MFK Batch 12 :
Share this artikel :
Komentar